Sabtu, 17 November 2007

PerKeMbanGan MuSik GaMbuS


Hampir di semua kota di Indonesia yang penduduknya banyak memeluk Agama Islam, biasanya lahir musik Gambus. Berdasarkan pengamata musik Gambus tampaknya lebih banyak dimainkan oleh warga keturuna Arab. Hal ini mungkin terkait dengan lagu-lagu yang ditampilkan pada awal umumnya bersyair dalam bahasa Arab.
DiSurabaya sendiri, jenis musik ini telah menjadi milik masyarakat pesisir Surabaya dan daerah lainnya. Menurut data terakhir dari Dinas Kebudayaan Surabaya, jumlah kelompok musik Gambus sekarang ini yang terdaftar sebanyak 13 kelompok. Musik Gambus biasa ditampilkan dalam berbagai acara, dari pesta perkawinan sampai dengan acara kenegaraan resmi yang bernuansa Agama Islam.
Peralatan musik Gambus bervariasi, namun yang baku pada umumnya terdiri dari "Gambus", Biola, Dumbuk, Suling, Organ atau Accordion dan Marawis. Selain sebagai musik mandiri, musik Gambus dipergunakan pula untuk mengiringi tarian Japin yang biasa ditarikan oleh pria berpasang-pasangan.
Dinas Kebudayaan Surabaya mengadakan Lomba Karya Musik Gambus dan merintis pengembangan menjadi sebuah orkes, yang lebih besar, dengan menggabungkan beberapa kelompok Musik Gambus yang ada di Surabaya dan daerah lainnya.
Namun karena beberapa hambatan teknis, hasilnya belum menggembirakan..Lagu-lagu ya ditampilkan biasanya berbahasa Arab, contohnya lagu-lagu Gambus yang pernah di jadikan lagu wajib lomba Qasidah Tingkat Nasional adalah "Lisaani Bihamdillah", "Yamalaakal Hub", "Solla Robbuna", Asyroqol Badru", dan "Syarah Dala",Yaa Rait ujar salah satu penggebuk Drum AL Amin “IcOL SpEeDs”.

Tidak ada komentar: